Sam Raimi patut berbangga hati karena “Oz the Great and Powerful” yang disutradarainya berhasil menjadi film blockbuster pertama di tahun 2013. Film ini bercerita mengenai sosok Oscar Diggs yang nantinya menjadi Oz sang penguasa Emerald City.
“Oz the Great and Powerful” memang dibuat dengan dana sekitar $215 juta. Tapi, hal paling sulit yang harus dihadapi Raimi dan timnya justru adalah target penontonnya yang sudah terlebih dulu punya gambaran yang sangat solid mengenai tampilan dari negeri Oz yang ajaib. Bagaimanakah Raimi membangun film fantasi 3D ini dengan visinya sendiri sampai akhirnya menjadi salah satu film dengan debut terbaik tahun ini? Berikut adalah 10 trivia tentang film “Oz the Great and Powerful”:
1. Seluruh penggambilan gambar dari film “Oz the Great and Powerful” dilakukan di Raleigh Michigan Studios (film pertama yang dibuat di studio seluas 62.710 meter persegi itu). Studio yang memiliki tujuh soundstage ini terletak di Pontiac, Michigan. Produksi film “Oz the Great and Powerful” sendiri berlangsung dari tanggal 21 Juli 2011 sampai 19 Desember 2011.
2. Membangun Emerald City serta lokasi-lokasi lain yang krusial dalam cerita “Oz the Great and Powerful” merupakan sesuatu yang rumit. Dalam wawancaranya dengan situs About.com, Raimi sendiri membenarkan bahwa mereka tak punya hak memasukkan hal-hal yang sudah melegenda dari film “The Wizard of Oz” (1939). Karena itu, jangan heran kalau Anda tidak dapat menemukan sepatu ruby merah yang terkenal itu dalam film ini.
“Saya berharap kami dapat menggunakan Emerald City dari The Wizard of Oz yang asli, tapi kami tidak mempunyai hak yang legal untuk melakukan itu, atau menggunakan sepatu ruby merah, atau banyak elemen-elemen ikonis lain dari filmnya yang dirilis di tahun 1939,” kata Raimi. “Tapi, hal itu belakangan tidak jadi masalah karena kami benar-benar berusaha untuk menceritakan kisah kami sendiri. Ini merupakan sebuah cerita asli, dengan penghormatan terhadap film The Wizard of Oz.”
3. Untuk mewujudkan tampilan Oz yang fantastis, Raimi menyerahkan tugas ini pada sang desainer produksi, Robert Stromberg. Dengan rancangan yang baru dan lebih segar, Stromberg menciptakan kembali set legendaris seperti Yellow Brick Road dan Emerald City. Totalnya, ia ditugaskan untuk merancang dan menangani pembuatan 30 set yang sudah mencakup Ruang Takhta di Emerald City, Whimsie Woods tempat Oscar Diggs pertama bertemu dengan Theodora, China Town yang seluruh bangunan dan penghuninya terbuat dari porselen, serta area pemakaman dan sekelilingnya dalam Dark Forest.
Sebelum mengerjakan tugasnya, Stromberg mengusulkan agar Oz digambarkan dengan memanfaatkan set yang dibangun di dalam ruangan untuk mempertahankan sisi fantastis dari negeri ajaib ini. “Banyak proyek lain yang telah saya kerjakan sifatnya lebih virtual. Saya pikir dalam kasus ini, ada alasan yang kuat kenapa saya mengajukan pada Disney dan Raimi agar kita membuat set asli di soundstage. Saya lihat film ini hampir memiliki kualitas sebuah pementasan teater. Kalau kami pergi saja ke luar ruangan dan membangun Yellow Brick Road di sebuah bukit di Irlandia, misalnya, ini tidak akan terasa sama dengan apa yang kita pikirkan mengenai dunia Oz yang fantastis, rasanya akan terlalu nyata,” kata Stromberg dalam catatan produksi filmnya.
4. Sebelum James Franco terpilih memerankan Oscar Diggs, Robert Downey, Jr. dan Johnny Depp telah terlebih dahulu ditawari untuk membawakan karakter ini. Franco akhirnya mendapatkan peran ini setelah ia bertemu dengan Raimi dan menemukan bahwa keduanya memiliki kesamaan visi untuk mewujudkan kisah legendaris yang punya sentuhan baru ini.
“Sebenarnya waktu muda saya sangat suka membaca, dan saya pikir buku-buku pertama yang saya baca sendiri adalah buku-buku Oz dari [L. Frank] Baum, semua empat belas atau lima belas buku yang ditulisnya. Jadi, seperti banyak film yang sudah saya kerjakan, masuk ke dalam dunia ini sangat memuaskan, karena ini dibuat dari material yang dulu saya sukai saat masih kecil,” kata Franco dalam wawancaranya dengan Collider.
5. Untuk melengkapi penampilan Michelle Williams, Rachel Weisz, serta Mila Kunis sebagai tiga penyihir yang kuat, penata perlengkapan veteran Hollywood, Russell Bobbitt, membuat tiga benda penting yang digambarkan sebagai sumber kekuatan mereka. Untuk Theodora, ia membuat sebuah cincin yang bisa membantunya membuat bola api. Saudarinya, Evanora, memiliki sebuah jimat yang membuat jari-jarinya mengeluarkan petir. Glinda, tentu saja mendapat sebuah tongkat yang dapat digunakannya memanipulasi air.
Selain itu, Bobbitt juga memproduksi 5000 koin emas yang digunakan untuk memenuhi ruang harta di menara Emerald City. Bila diperhatikan, satu sisi dari koin ini memiliki gambar Yellow Brick Road, sementara sisi satunya lagi bergambar wajah L. Frank Baum, penulis novel-novel cerita Oz.
6. Referensi pada L. Frank Baum tidak hanya terdapat pada koin emas di Emerald City saja. Di awal film, sirkus tempat Oscar Diggs bekerja dinamai Baum Brothers Circus. Selain itu, asisten Oscar yang diperankan oleh Zach Braff juga dinamai Frank, sesuai nama sang novelis.
7. Ternyata, berperan sebagai Glinda dalam “Oz the Great and Powerful” bukanlah kesempatan pertama bagi Michelle Williams untuk bersentuhan dengan para karakter dari dunia magis ini. Sewaktu kecil, Williams juga pernah terlibat dalam pementasan “The Wizard of Oz”. “Waktu itu saya ikut sebuah pementasan sekolah, atau sebuah pementasan teater komunitas yang memainkan Wizard of Oz, dan saya berperan sebagai munchkin dari Lullaby League.” kata Williams dalam wawancaranya dengan situs Buzzsugar.
8. Pembuatan film “Oz the Great and Powerful” tidak hanya melibatkan ratusan pemeran pembantu yang berperan menjadi manusia biasa. Lebih dari 100 di antara mereka semua ternyata merupakan karakter khusus yang butuh tambahan prostetik. Seniman make-up SFX Greg Nicotero dan Howard Berger pun dilibatkan dalam hal ini untuk merancang dan menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat karakter-karakter spesial dalam film ini. Tak hanya para penyihir dan China Girl saja yang mendapat perhatian khusus. Semua Munchkins, Winkies, serta Tinkers juga masing-masing harus ditangani dengan detail.
9. Selain harus didandani khusus, para pemeran pendukung film “Oz the Great and Powerful” ini juga harus diberi kostum khusus yang punya ciri tersendiri, sesuai dengan jenis karakter yang mereka mainkan. Dua desainer kostum, Gary Jones dan Michael Kutsche, harus merancang, menciptakan, dan membuat padanan dari hampir 2000 kostum untuk semua karakter ini. Untuk menciptakan tampilan yang berbeda bagi para penyihir, Munchkins, Quadlings, sampai Tinkers, Jones dan Kutsche harus mencetak dan memanipulasi kain buatan mereka sendiri supaya dapat menghasilkan tampilan yang bervariasi dan sesuai dengan karakteristik spesifik dari masing-masing makhluk penghuni Oz ini.
10. Meski tidak memungkinkan bagi Raimi untuk membuat “Oz the Great and Powerful” sedekat mungkin dengan film “The Wizard of Oz”, ia mampu mengakalinya dengan menggunakan alur bercerita yang dapat kita temukan di film klasik tersebut.
Ketika cerita dimulai di Kansas tahun 1905, film “Oz the Great and Powerful” tampil dalam format film hitam putih dengan rasio layar 5:3 dan suara mono. Ketika Oscar Diggs akhirnya sampai ke Oz, transisi dari suara mono ke 7.1 surround sound pun dimulai. Bersamaan dengan itu, rasio layar pun berubah menjadi 16:7, suara di latar belakangnya pun menjadi semakin besar ketika filmnya perlahan berubah menjadi berwarna dan efek 3D-nya pun terlihat semakin dalam, memperlihatkan lanskap Oz yang megah.
“Oz the Great and Powerful” memang dibuat dengan dana sekitar $215 juta. Tapi, hal paling sulit yang harus dihadapi Raimi dan timnya justru adalah target penontonnya yang sudah terlebih dulu punya gambaran yang sangat solid mengenai tampilan dari negeri Oz yang ajaib. Bagaimanakah Raimi membangun film fantasi 3D ini dengan visinya sendiri sampai akhirnya menjadi salah satu film dengan debut terbaik tahun ini? Berikut adalah 10 trivia tentang film “Oz the Great and Powerful”:
1. Seluruh penggambilan gambar dari film “Oz the Great and Powerful” dilakukan di Raleigh Michigan Studios (film pertama yang dibuat di studio seluas 62.710 meter persegi itu). Studio yang memiliki tujuh soundstage ini terletak di Pontiac, Michigan. Produksi film “Oz the Great and Powerful” sendiri berlangsung dari tanggal 21 Juli 2011 sampai 19 Desember 2011.
2. Membangun Emerald City serta lokasi-lokasi lain yang krusial dalam cerita “Oz the Great and Powerful” merupakan sesuatu yang rumit. Dalam wawancaranya dengan situs About.com, Raimi sendiri membenarkan bahwa mereka tak punya hak memasukkan hal-hal yang sudah melegenda dari film “The Wizard of Oz” (1939). Karena itu, jangan heran kalau Anda tidak dapat menemukan sepatu ruby merah yang terkenal itu dalam film ini.
“Saya berharap kami dapat menggunakan Emerald City dari The Wizard of Oz yang asli, tapi kami tidak mempunyai hak yang legal untuk melakukan itu, atau menggunakan sepatu ruby merah, atau banyak elemen-elemen ikonis lain dari filmnya yang dirilis di tahun 1939,” kata Raimi. “Tapi, hal itu belakangan tidak jadi masalah karena kami benar-benar berusaha untuk menceritakan kisah kami sendiri. Ini merupakan sebuah cerita asli, dengan penghormatan terhadap film The Wizard of Oz.”
3. Untuk mewujudkan tampilan Oz yang fantastis, Raimi menyerahkan tugas ini pada sang desainer produksi, Robert Stromberg. Dengan rancangan yang baru dan lebih segar, Stromberg menciptakan kembali set legendaris seperti Yellow Brick Road dan Emerald City. Totalnya, ia ditugaskan untuk merancang dan menangani pembuatan 30 set yang sudah mencakup Ruang Takhta di Emerald City, Whimsie Woods tempat Oscar Diggs pertama bertemu dengan Theodora, China Town yang seluruh bangunan dan penghuninya terbuat dari porselen, serta area pemakaman dan sekelilingnya dalam Dark Forest.
Sebelum mengerjakan tugasnya, Stromberg mengusulkan agar Oz digambarkan dengan memanfaatkan set yang dibangun di dalam ruangan untuk mempertahankan sisi fantastis dari negeri ajaib ini. “Banyak proyek lain yang telah saya kerjakan sifatnya lebih virtual. Saya pikir dalam kasus ini, ada alasan yang kuat kenapa saya mengajukan pada Disney dan Raimi agar kita membuat set asli di soundstage. Saya lihat film ini hampir memiliki kualitas sebuah pementasan teater. Kalau kami pergi saja ke luar ruangan dan membangun Yellow Brick Road di sebuah bukit di Irlandia, misalnya, ini tidak akan terasa sama dengan apa yang kita pikirkan mengenai dunia Oz yang fantastis, rasanya akan terlalu nyata,” kata Stromberg dalam catatan produksi filmnya.
4. Sebelum James Franco terpilih memerankan Oscar Diggs, Robert Downey, Jr. dan Johnny Depp telah terlebih dahulu ditawari untuk membawakan karakter ini. Franco akhirnya mendapatkan peran ini setelah ia bertemu dengan Raimi dan menemukan bahwa keduanya memiliki kesamaan visi untuk mewujudkan kisah legendaris yang punya sentuhan baru ini.
“Sebenarnya waktu muda saya sangat suka membaca, dan saya pikir buku-buku pertama yang saya baca sendiri adalah buku-buku Oz dari [L. Frank] Baum, semua empat belas atau lima belas buku yang ditulisnya. Jadi, seperti banyak film yang sudah saya kerjakan, masuk ke dalam dunia ini sangat memuaskan, karena ini dibuat dari material yang dulu saya sukai saat masih kecil,” kata Franco dalam wawancaranya dengan Collider.
5. Untuk melengkapi penampilan Michelle Williams, Rachel Weisz, serta Mila Kunis sebagai tiga penyihir yang kuat, penata perlengkapan veteran Hollywood, Russell Bobbitt, membuat tiga benda penting yang digambarkan sebagai sumber kekuatan mereka. Untuk Theodora, ia membuat sebuah cincin yang bisa membantunya membuat bola api. Saudarinya, Evanora, memiliki sebuah jimat yang membuat jari-jarinya mengeluarkan petir. Glinda, tentu saja mendapat sebuah tongkat yang dapat digunakannya memanipulasi air.
Selain itu, Bobbitt juga memproduksi 5000 koin emas yang digunakan untuk memenuhi ruang harta di menara Emerald City. Bila diperhatikan, satu sisi dari koin ini memiliki gambar Yellow Brick Road, sementara sisi satunya lagi bergambar wajah L. Frank Baum, penulis novel-novel cerita Oz.
6. Referensi pada L. Frank Baum tidak hanya terdapat pada koin emas di Emerald City saja. Di awal film, sirkus tempat Oscar Diggs bekerja dinamai Baum Brothers Circus. Selain itu, asisten Oscar yang diperankan oleh Zach Braff juga dinamai Frank, sesuai nama sang novelis.
7. Ternyata, berperan sebagai Glinda dalam “Oz the Great and Powerful” bukanlah kesempatan pertama bagi Michelle Williams untuk bersentuhan dengan para karakter dari dunia magis ini. Sewaktu kecil, Williams juga pernah terlibat dalam pementasan “The Wizard of Oz”. “Waktu itu saya ikut sebuah pementasan sekolah, atau sebuah pementasan teater komunitas yang memainkan Wizard of Oz, dan saya berperan sebagai munchkin dari Lullaby League.” kata Williams dalam wawancaranya dengan situs Buzzsugar.
8. Pembuatan film “Oz the Great and Powerful” tidak hanya melibatkan ratusan pemeran pembantu yang berperan menjadi manusia biasa. Lebih dari 100 di antara mereka semua ternyata merupakan karakter khusus yang butuh tambahan prostetik. Seniman make-up SFX Greg Nicotero dan Howard Berger pun dilibatkan dalam hal ini untuk merancang dan menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat karakter-karakter spesial dalam film ini. Tak hanya para penyihir dan China Girl saja yang mendapat perhatian khusus. Semua Munchkins, Winkies, serta Tinkers juga masing-masing harus ditangani dengan detail.
9. Selain harus didandani khusus, para pemeran pendukung film “Oz the Great and Powerful” ini juga harus diberi kostum khusus yang punya ciri tersendiri, sesuai dengan jenis karakter yang mereka mainkan. Dua desainer kostum, Gary Jones dan Michael Kutsche, harus merancang, menciptakan, dan membuat padanan dari hampir 2000 kostum untuk semua karakter ini. Untuk menciptakan tampilan yang berbeda bagi para penyihir, Munchkins, Quadlings, sampai Tinkers, Jones dan Kutsche harus mencetak dan memanipulasi kain buatan mereka sendiri supaya dapat menghasilkan tampilan yang bervariasi dan sesuai dengan karakteristik spesifik dari masing-masing makhluk penghuni Oz ini.
10. Meski tidak memungkinkan bagi Raimi untuk membuat “Oz the Great and Powerful” sedekat mungkin dengan film “The Wizard of Oz”, ia mampu mengakalinya dengan menggunakan alur bercerita yang dapat kita temukan di film klasik tersebut.
Ketika cerita dimulai di Kansas tahun 1905, film “Oz the Great and Powerful” tampil dalam format film hitam putih dengan rasio layar 5:3 dan suara mono. Ketika Oscar Diggs akhirnya sampai ke Oz, transisi dari suara mono ke 7.1 surround sound pun dimulai. Bersamaan dengan itu, rasio layar pun berubah menjadi 16:7, suara di latar belakangnya pun menjadi semakin besar ketika filmnya perlahan berubah menjadi berwarna dan efek 3D-nya pun terlihat semakin dalam, memperlihatkan lanskap Oz yang megah.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul 10 Fakta Film "Oz the Great and Powerful". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://juriseo.blogspot.com/2013/03/10-fakta-film-great-and-powerful.html.
Ditulis oleh:
Juri Seo
Belum ada komentar untuk "10 Fakta Film "Oz the Great and Powerful""
Posting Komentar